Nasional

Profil Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai DIY yang Di Copot

Profil Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai DIY yang Di Copot

Berita Viral – Kementerian Keuangan lewat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) resmi mencopot Eko Darmanto alias ED dari kedudukannya sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta. Ia dicopot dari kedudukannya itu karena mempunyai harta yang tidak dilaporkan ke Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

Berikut beberapa bukti menarik dari kasus Eko Darmanto:

Eko Darmanto Sebelumnya pernah Memberi pesan Menjaga Integritas saat Jabat Kepala Kantor Bea Cukai

Eko Darmanto sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu. Semenjak April 2022 lalu, ia mejabat sebagai Kepala Bea Cukai Yogyakarta.

Eko sebagai orang yang telah profesional sebagai ASN Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu. Saat sebelum menempati tempatnya saat ini, ia bekerja di Bea Cukai Purwakarta sebagai Kepala Kantor Bea Cukai semenjak 2019.

Ia terdaftar sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Info Kepabeanan dan Cukai. Sempat juga jadi Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Type A Jambi.

Trendingnya Eko berasal dari ciutan account Twitter @logikapolitikid yang menyebutkan petinggi eselon III bea cukai itu mempunyai koleksi mobil antik dan motor besar Harley Davidson dan barang-barang branded. Kekayaan itu kerap kali dipertunjukkan lewat account media sosialnya.

“Eselon III Bea Cukai punya koleksi mobil antik dan moge Harley dan beberapa barang branded. #BeaCukaiHedon,” tulis pengguna account Twitter meramaikan tagar itu. Beberapa photo Eko saat memakai moge dan beberapa koleksi mobilnya menyebar di sosial media.

Pelaksana tugas harian (Plh) Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Turanto Sich Wardoyo menerangkan masalah tindakan ekspos harta Eko yang viral, menurut dia lebih ke ranah pribadi yang bersangkutan.

“Memang ada anjuran (supaya tidak memamerkan harta) tetapi memang jika dari kami semua komitmen untuk selalu jaga sikap sesuai koridor berlaku,” katanya.

Turanto juga menjelaskan, di dalam kantor Bea Cukai Yogyakarta tidak ada komunitas atau club motor sama seperti yang baru saja terungkap di Direktorat Jenderal Pajak. “Tidak ada club motor, dapat dilihat gaya hidup pegawai di sini,” katanya.

Berdasar LHKPN yang disampaikan Eko Darmanto pada 31 Desember 2021, ia mempunyai kekayaan sejumlah Rp 15,7 miliar. Tetapi, harta itu harus dikurang hutang yang sejumlah Rp 9 miliar. Harta Eko sejumlah Rp 12,5 miliar berbentuk dua tanah dan bangunan di Malang dan Jakarta Utara.

Sementara itu, harta sejumlah Rp 2,9 miliar berbentuk 9 unit alat transportasi dan mesin. Yaitu BMW sedan 2018 dengan harga Rp 850 juta, Mercedes Benz sedan 2018 senilai Rp 600 juta, Jeep Willys 1944 seharga Rp 150 juta dan Chevrolet Bell Air 1955 senilai Rp 200 juta.

Ada pula Toyota Fortuner 2019 senilai Rp 400 juta, Mazda 2019 seharga Rp 200 juta, Fargo Dodge 1957 senilai Rp 150 juta, Chevrolet Apache 1957 senilai Rp 200 juta, dan Ford Bronco 1972 seharga Rp 150 juta.

Kekayaan Tidak Dilaporkan di LHKPN

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara sampaikan pernyataan masalah proses pemeriksaan pegawai Kemenkeu atas laporan warga dalam Konferensi Pers yang diadakan bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Saudara ini (Eko Darmanto) mengaku memiliki harta motor besar yang tidak disampaikan dalam LHKPN,” tutur Suahasil pada Rabu, 1 Maret 2023.

Karenanya, dirinya sudah memberikan instruksi Inspektorat Jenderal Kemenkeu bersama DJBC untuk lakukan interograsi dan penelitian. Hal tersebut dibutuhkan untuk ketahui kecocokan harta dan hutang Eko dalam LHKPN, dengan laporan SPT pajak, dan mendalami pelanggaran norma dan disiplin.

“Dalam rencana mempermudah pengecekan, saya sudah memberikan instruksi ke Direktorat Jenderal Bea Cukai supaya yang berkaitan segera dibebastugaskan secepat-cepatnya,” kata Suahasil.

Demikian info viral kali ini. Dapatkan info viral lainnya di halaman satuviral.com

Share this post

About the author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *