Bisnis

Imigrasi Siapkan Jalur Khusus untuk Peserta KTT G20 Bali, Delegasi Tak Perlu Tatap Muka ke Konter

Imigrasi Siapkan Jalur Khusus untuk Peserta KTT G20 Bali, Delegasi Tak Perlu Tatap Muka ke Konter

Segala fasilitas bagi delegasi yang akan hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali terus dimatangkan. Tak terkecuali skenario layanan keimigrasian khusus delegasi KTT G20 Bali. Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI telah menyiapkan skenario layanan keimigrasian khusus untuk proses pemeriksaan dokumen keimigrasian (kedatangan dan keberangkatan) delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Dengan adanya skenario ini, delegasi KTT G20 Bali yang terdiri dari Kepala Negara, Menteri tidak perlu datang ke konter pemeriksaan imigrasi seperti pelaku perjalanan internasional pada umumnya. Menteri dan pendamping yang menggunakan pesawat komersil akan disiapkan jalur khusus G20 di Terminal reguler atau melalui jalur VIP dengan dukungan dari kedutaan besar masing masing. “Dari hasil rapat koordinasi antar Kementerian dan Lembaga yang di pimpin oleh Bapak Menkomarves, untuk KTT kali ini pelayanan jalur VVIP hanya diberikan untuk kepala negara saja. Para menteri diperkenankan masuk lewat jalur VIP dengan LO (liaison officer) dari Embassy masing masing,” kata Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Widodo Ekatjahjana seperti dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi, Selasa (8/11/2022).

Setelah pesawat mendarat di Bandara Ngurah Rai, petugas Imigrasi bersama LO yang didampingi petugas protokol dan konsuler Kementerian Luar Negeri berada di dekat pesawat kepresidenan untuk mengumpulkan paspor milik delegasi dan membawa paspor tersebut ke terminal VIP untuk dilakukan proses pelayanan pemeriksaan keimigrasian. “Ada juga petugas yang diarahkan menuju GAT (General Aviation Terminal), khusus untuk yang membawa pesawat pribadi. Hingga saat ini terkonfirmasi ada delapan menteri yang membawa pesawat pribadi,” tambah Widodo. Petugas Imigrasi di Gedung VIP melakukan pelayanan pemeriksaan keimigrasian, termasuk kroscek dan pengecekan manifes penumpang. Jika sudah terverifikasi, tanda izin masuk akan diterakan pada paspor.

"Paspor yang sudah melewati pelayanan pemeriksaan keimigrasian lalu dikembalikan kepada LO delegasi. Fasilitas yang diberikan ini adalah pelayanan pemeriksaan keimigrasian menggunakan mobile unit,” jelas Baron Kabid TPI Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai. “Nanti saat delegasi akan bertolak meninggalkan Bali, para LO akan menyerahkan paspor mereka kepada tim tim Petugas Imigrasi. Proses pelayanan pemeriksaan keimigrasian dilakukan di Gedung VIP lalu jika sudah selesai diberikan ke LO, yang akan membawa paspor ke rombongan delegasi. Setelah itu, delegasi bisa langsung meninggalkan Bandara Ngurah Rai,” ujar Widodo. Berdasarkan informasi data jadwal Delegasi KTT G20 yang masuk ke Imigrasi Ngurah Rai, kedatangan pertama pesawat kenegaraan adalah pada tanggal 13 November sebanyak 8 pesawat.

Pada hari berikutnya terdapat 27 pesawat yang akan mendarat. Sedangkan, di tanggal 15 November sebanyak 6 pesawat yang akan mendarat. Persiapan skenario pelayanan pemeriksaan keimigrasian di kedatangan dan keberangkatan delegasi KTT G20 ini tidak hanya dimaksudkan untuk memberi kemudahan kepada delegasi yang akan hadir, namun juga memastikan situasi di area terminal reguler kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai tetap kondusif bagi penumpang reguler baik WNA maupun WNI yang tiba di Bali untuk tujuan lainnya. "Setelah kebijakan Visa on Arrival dibuka, volume kedatangan Orang Asing ke Indonesia khususnya Bali mengalami peningkatan yang signifikan. Tentu kami berupaya memberikan kemudahan dan kenyamanan terhadap siapapun yang tiba di Bali, meski bersamaan dengan penyelenggaraan event Internasional seperti KTT G20 ini,” katanya.

Share this post

About the author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *